Investor dan pebisnis semakin melirik Negara Vietnam sebagai tempat untuk berusaha. Beragam peraturan dan insentif yang menguntungkan menjadi faktor utama investor menanamkan modal di sana.
Berbisnis di Vietnam merupakan hal yang profitable karena dapat memberikan return yang positif. Hal ini ditengarai karena beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang pesat, tenaga kerja yang terampil dengan pendidikan yang baik, lokasi yang strategis, hingga berbagai dukungan pemerintah dan insentif yang ditawarkan tampak menggiurkan bagi pebisnis.
Diantara negara-negara di ASEAN, investasi asing memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di seluruh dunia, dengan Asia Tenggara muncul sebagai pusat perhatian bagi investor yang mencari peluang menguntungkan di Vietnam. Vietnam menonjol sebagai pasar yang dinamis dan terus berkembang, menawarkan prospek menjanjikan bagi mereka yang ingin memanfaatkan peluang bisnis yang beragam di Vietnam.
Sepanjang 2024, Investasi Asing Langsung/FDI meningkat 9,4% menjadi US$25,35 miliar. Jumlah ini melesat 171% dalam 10 tahun atau pada 2024 (US$9,2 miliar).
1. Entitas Asing Punya Hak Mendirikan dan Memiliki Perusahaan Bisnis
Dilansir dari US Department of State, pada dasarnya Vietnam memiliki beberapa batasan hukum terhadap investasi asing, termasuk batas kepemilikan asing (Foreign Ownership Limits/FOLs) atau persyaratan untuk kemitraan bersama, proyek di bidang perbankan, layanan infrastruktur jaringan, layanan telekomunikasi non-infrastruktur, transportasi, energi, dan pertahanan.
2. Perjanjian Investasi
Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Vietnam memiliki 51 perjanjian investasi bilateral yang berlaku dan tambahan 22 perjanjian yang berlaku yang mencakup ketentuan investasi. Vietnam juga merupakan anggota dari 16 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), termasuk Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam (EVFTA) dan Perjanjian Perlindungan Investasi Uni Eropa-Vietnam terkait.
3. Kebijakan Industri dan Insentif
Investor asing dibebaskan dari bea masuk untuk barang-barang yang diimpor untuk penggunaan mereka sendiri yang tidak dapat diperoleh secara lokal, termasuk mesin, kendaraan, komponen dan suku cadang untuk mesin dan peralatan, bahan baku, input untuk produksi, dan bahan konstruksi. Provinsi terpencil dan pegunungan serta zona industri khusus diizinkan memberikan pengurangan pajak tambahan dan insentif lainnya kepada calon investor.