Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Launching Perizinan Air Tanah di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Yuliot menekankan bahwa ketersediaan air bagi kegiatan investasi dan kegiatan masyarakat memerlukan penataan yang lebih berkelanjutan. Pasalnya, sumber daya air merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas.
Ia lantas menyebut, di daerah Sumatera misalnya, jumlah cadangan air tanah berdasarkan cekungan yakni terdapat 65 cekungan. Berdasarkan cekungan tersebut, ada cadangan air tanah yang bersifat sangat rawan, kritis hingga cadangan air tanah yang kondisinya rusak.
“Ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kita harus memperhatikan bagaimana kita memproteksi lingkungan dan juga bagaimana kita mencukupkan kebutuhan masyarakat dan industri untuk kebutuhan air tanah,” kata Yuliot dalam sambutannya pada acara Launching Perizinan Air Tanah di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Yuliot membeberkan beberapa daerah dengan cadangan air yang masuk dalam zona kritis, di antaranya yaitu daerah Pelangkaraya, Banjarmasin, Brantas, Denpasar, dan Tabanan. Sedangkan yang masuk dalam kondisi rawan di antaranya yakni di daerah Metro Kotabumi, Karanganyar, Boyolali, Yogyakarta.