Kiamat Air, Kabul, ibu kota Afghanistan yang dihuni lebih dari 6 juta jiwa, terancam menjadi kota besar pertama di dunia yang kehabisan air dalam 5 tahun – ke depan. Peringatan ini disampaikan dalam laporan terbaru Mercy Corps, yang menyoroti penurunan drastis muka air tanah akibat ekstraksi berlebihan dan perubahan iklim ekstrem. “Prediksi tersebut didasarkan pada kesenjangan yang makin besar antara pengisian ulang air tanah dan ekstraksi tahunan. Tren ini telah diamati secara konsisten selama beberapa tahun terakhir, sehingga membuat ramalan tersebut kredibel,” kata Assem Mayar, pakar manajemen sumber daya air dan mantan dosen Universitas Politeknik Kabul, dikutip dari Al Jazeera, Senin (7/7/2025).
Negara Muslim Ini Calon Korban Pertama Kiamat Air – UNICEF juga mencatat hampir 50% dari sumur bor di kota tersebut kini telah mengering. Bahkan, sekitar 80% air tanah dinyatakan tidak layak konsumsi karena tercemar limbah, arsenik, dan kadar garam tinggi. “Kami tahu kiamat sudah dekat,” ujar Najibullah Sadid, peneliti senior dari Jaringan Profesional Air dan Lingkungan Afghanistan. “Tidak ada yang tahu kapan sumur terakhir akan kering, tapi semua indikator menunjukkan arah ke sana.”
Negara Muslim Ini Calon Korban Pertama Kiamat Air
Kabul, ibu kota Afghanistan, yang dihuni lebih dari 6 juta jiwa, kini menghadapi ancaman yang sangat serius: kehabisan air. Dalam laporan terbaru dari Mercy Corps, sebuah organisasi kemanusiaan internasional, diprediksi bahwa dalam lima tahun ke depan, Kabul dapat menjadi kota besar pertama di dunia yang kehabisan sumber air tanahnya. Peringatan ini mengungkapkan fakta yang mengejutkan mengenai krisis air yang semakin parah akibat ekstraksi berlebihan dan perubahan iklim ekstrem. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai prediksi tersebut, penyebabnya, serta dampak yang mungkin terjadi bagi penduduk Kabul dan Afghanistan secara keseluruhan.
Mengapa Kabul Terancam Kehabisan Air?
Krisis air yang dihadapi Kabul dan kota-kota besar lainnya di Afghanistan bukanlah masalah baru. Namun, ancaman serius yang kini dihadapi ibu kota Afghanistan ini semakin mendesak. Prediksi bahwa Kabul akan kehabisan air dalam lima tahun mendatang didasarkan pada kesenjangan besar antara pengisian ulang air tanah dan tingkat ekstraksi yang terus meningkat.
Penurunan Muka Air Tanah
Salah satu penyebab utama dari ancaman kekeringan yang ekstrem ini adalah penurunan drastis muka air tanah. Ekstraksi air tanah yang berlebihan telah menyebabkan cadangan air tanah Kabul terus menurun, sementara pengisian ulang sumber daya air ini semakin terbatas. Laporan Mercy Corps menyebutkan bahwa penurunan muka air tanah yang sangat tajam telah diamati selama beberapa tahun terakhir.
Kebanyakan penduduk Kabul bergantung pada air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, mulai dari air minum hingga kebutuhan pertanian dan industri. Namun, ketika laju ekstraksi jauh melampaui kemampuan alam untuk mengisi ulang cadangan air tanah, krisis tidak terhindarkan.
Perubahan Iklim Ekstrem
Selain ekstraksi berlebihan, perubahan iklim juga berperan besar dalam krisis ini. Afghanistan, termasuk Kabul, telah mengalami cuaca yang semakin ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Hujan yang tidak menentu dan musim kemarau yang panjang telah mengurangi kemampuan alam untuk menyuplai air ke sumber-sumber air tanah. Perubahan iklim ini memperburuk ketergantungan masyarakat pada sumber air yang semakin terbatas, memperparah keadaan.
Data yang dikeluarkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengonfirmasi bahwa Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, dengan peningkatan suhu rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global. Hal ini menyebabkan penurunan curah hujan dan kekeringan berkepanjangan yang semakin memperburuk krisis air.
Dampak Kekurangan Air bagi Kabul dan Warga Afghanistan
Kekurangan air akan memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari warga Kabul. Jika tidak ada langkah yang signifikan untuk mengatasi masalah ini, kota ini akan menghadapi berbagai konsekuensi serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kesehatan Masyarakat yang Terancam
Salah satu dampak terbesar dari kekurangan air adalah ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Tanpa air yang cukup, masyarakat Kabul akan kesulitan memenuhi kebutuhan air minum, yang dapat menyebabkan meningkatnya kasus dehidrasi, diare, dan penyakit menular lainnya. Kualitas sanitasi yang buruk akibat kekurangan air juga dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Krisis Pangan dan Pertanian
Pertanian adalah salah satu sektor utama ekonomi Afghanistan, dan air merupakan sumber daya vital untuk pertanian. Kekurangan air di Kabul dan sekitarnya akan berdampak langsung pada produksi pangan, yang dapat memperburuk kondisi kelaparan dan kemiskinan di negara ini. Krisis air akan menyebabkan penurunan hasil pertanian, yang berpotensi meningkatkan harga pangan dan merugikan petani lokal.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kekurangan air juga dapat memperburuk ketegangan sosial dan ekonomi di Kabul. Ketika air menjadi barang langka, persaingan antar individu dan kelompok untuk mengakses sumber daya ini dapat menyebabkan konflik. Hal ini dapat memperburuk ketidakstabilan sosial yang sudah ada di Afghanistan dan memperburuk kondisi keamanan.
Kehabisan air juga akan mempengaruhi sektor ekonomi lainnya, seperti industri dan energi, yang sangat bergantung pada pasokan air yang stabil. Hal ini dapat memperburuk tingkat pengangguran dan kemiskinan di Afghanistan.
Solusi yang Dapat Diterapkan untuk Mengatasi Krisis Air Kabul
Meskipun ancaman kekurangan air di Kabul sangat serius, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa solusi yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah Afghanistan dan masyarakat internasional.
1. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
Salah satu solusi utama untuk mengatasi krisis air adalah pengelolaan sumber daya air yang lebih baik dan berkelanjutan. Pemerintah Afghanistan perlu melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap ekstraksi air tanah dan mengimplementasikan kebijakan yang membatasi jumlah air yang dapat diambil dari sumur dan sumber daya air lainnya.
Selain itu, teknologi baru seperti sistem irigasi yang lebih efisien dan pemanfaatan air hujan harus diperkenalkan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya air tanah.
2. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam seperti hutan dan area resapan air juga penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan meningkatkan kemampuan alam untuk menyerap air hujan dan menjaga cadangan air tanah, krisis air dapat diminimalisir.
3. Investasi dalam Infrastruktur Air Bersih
Investasi dalam infrastruktur untuk penyediaan air bersih sangat penting untuk menjamin akses air bagi penduduk Kabul. Ini termasuk pembangunan sistem distribusi air bersih yang lebih efisien dan pembangunan fasilitas pengolahan air limbah untuk mencegah polusi lebih lanjut.
4. Kolaborasi Internasional
Krisis air di Kabul tidak dapat diselesaikan hanya dengan usaha lokal. Kolaborasi dengan negara-negara dan organisasi internasional sangat penting untuk menyediakan bantuan teknis, finansial, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Laporan Mercy Corps juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat internasional dalam membantu Afghanistan untuk menghadapi tantangan besar ini.
Kesimpulan
Krisis air yang dihadapi Kabul adalah salah satu peringatan nyata tentang bahaya perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam yang buruk. Prediksi bahwa Kabul akan menjadi kota besar pertama di dunia yang kehabisan air dalam lima tahun ke depan adalah ancaman yang sangat serius dan harus segera ditanggapi dengan tindakan nyata. Namun, meskipun tantangannya besar, masih ada peluang untuk memperbaiki keadaan. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah Afghanistan. Masyarakat internasional, dan berbagai organisasi kemanusiaan, masih mungkin untuk menyelamatkan Kabul dari krisis air yang semakin parah. Tindakan yang tepat saat ini akan menentukan masa depan kota ini dan kesejahteraan jutaan penduduknya.
https://takingnotespodcast.com/
https://autopilotmagazine.com/