135 Kardinal Dikurung, Hari ini, Rabu (7/5/2025) , secara resmi sebanyak 135 Kardinal yang berhak memilih dan dipilih secara resmi memulai pemilihan suara atau Konklaf. Untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik di dunia, menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal pada hari Senin (21/5/2025) lalu.
Pada hari bersejarah ini, 135 kardinal dikurung dalam Kapel Sistina, Vatikan, menandai dimulainya konklaf untuk memilih penerus Petrus—gelar simbolik untuk Paus baru. Konklaf ini merupakan momen penting dalam sejarah Gereja Katolik, di mana setiap keputusan yang diambil akan mempengaruhi arah kepemimpinan rohani bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Apa Itu Konklaf?
Konklaf berasal dari kata Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci”. Sesuai tradisi kuno, para kardinal dikurung secara fisik untuk menghindari pengaruh eksternal. Selama konklaf, mereka berdoa, berdiskusi, dan akhirnya memilih dengan suara terbanyak siapa yang akan menjadi Paus baru, penerus takhta Santo Petrus.
Proses Konklaf: Langkah Demi Langkah
Penguncian
Setelah misa pembukaan, 135 kardinal memasuki Kapel Sistina dan dikunci dari dunia luar.
Sumpah Rahasia
Setiap kardinal bersumpah menjaga kerahasiaan proses pemilihan.
Pemungutan Suara
Voting dilakukan dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari, hingga satu kandidat memperoleh dua pertiga suara.
Isyarat Asap
Hasil suara diumumkan dengan asap—hitam untuk belum terpilih, putih untuk sukses memilih Paus baru.
Mengapa 135 Kardinal?
Jumlah ini mencerminkan jumlah kardinal pemilih yang berhak memilih, yakni mereka yang berusia di bawah 80 tahun. Angka ini dapat bervariasi dari satu konklaf ke konklaf lain tergantung situasi saat itu.
Tantangan Konklaf 2025: Dunia yang Berubah
Konklaf ini berlangsung dalam konteks dunia yang semakin kompleks: perubahan iklim, perang, ketidaksetaraan sosial, hingga tantangan internal dalam Gereja. Pemilihan penerus Petrus kali ini membawa harapan akan hadirnya Paus yang mampu menjawab tantangan zaman.
Harapan Umat Katolik
Umat Katolik di seluruh dunia memanjatkan doa, berharap Paus terpilih adalah sosok penuh kebijaksanaan, keberanian, dan belarasa, sebagaimana yang diteladankan oleh Yesus Kristus dan Santo Petrus.
Penutup: Menantikan “Habemus Papam”
Setelah hari-hari penuh doa dan pertimbangan, dunia menantikan teriakan “Habemus Papam” dari balkon Basilika Santo Petrus—tanda bahwa Gereja Katolik telah memiliki Paus baru. Proses saat 135 kardinal dikurung ini adalah sakral dan bersejarah, menegaskan kembali tradisi suci yang telah berlangsung lebih dari seribu tahun.